Free Blog Content

Rabu, 05 Oktober 2011

Pejuang Cantik dari SURGA



Tangannya menengadah. Tremor kuat sehingga orang-orang menyangkanya ia menderita ayan. Dalam terik dan hujan, ia tetap menengadah. Menanti orang lain yang berbelas kasih untuk memberinya uang, walaupun hanya seratus rupiah saja.
Ia sering diusir satpam. Menganggu pemandangan para nasabah, katanya. Ah.. apa hubungannya para nasabah dengan perempuan itu? Toh perempuan itu tidak masuk ke dalam bank! Kadang ia didorong, kadang ia ditendang. Enak rasanya bagi orang yang digaji satu juta setiap bulan untuk tidak memikirkan apakah hari ini ia akan makan atau tidak.
Langit mulai gelap disertai rintik-rintik air yang diturunkan dari langit. Aku datangi perempuan itu kemudian mengangkatnya dan membantunya berjalan menuju tempat yang aman dari hujan.

"Berapa penghasilan hari ini, Nak?"
"Sedikit, Bu."
"Ibu juga hanya sedikit. Malam ini kita tidak bisa makan nasi. Maafin ibu ya?" Dengan tangannya yang bergetar, Ibu membelai lembut pipiku.
"Jangan meminta maaf, Bu.." Aku tersenyum.
"Aku punya sesuatu buat ibu dari hasil tabunganku selama satu tahun." Aku membuka kantung plastikku. Ku ambil sehelai kain putih bersih tanpa noda yang ku beli dari obralan murah di pasar baru.
"Kerudung ibu sudah rusak. Aku belikan yang baru.."
Ibu tertegun melihat kain ditanganku, seolah-olah ia melihat benda yang paling mewah seumur hidupnya.
"Alhamdulillah..." Bisiknya sambil meneteskan air mata.



Aku tidak takut miskin, aku tidak takut diusir, aku tidak takut tidak makan, aku tidak takut dibunuh oleh preman pasar, aku tidak takut dirazia oleh polisi, aku tidak takut apapun. Satu-satunya yang paling aku takutkan adalah melihat ibu menangis.
Kucium tangannya. "Selamat hari ibu.."
Pejuang cantik dari surga itu memelukku erat dalam dinginnya hujan yang pekat.







Iwan Fals - Ibu

***
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah

Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu

Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas...ibu...ibu....








"betapa bangganya saya karena TUHAN udah ngirim PEJUANG SURGA-NYA buat saya, yaitu Ibu saya.. termasuk kita semua yg punya ibu ataupun se'enggaknya pernah punya IBU"


Originally Posted by fitrio.minda View Post
Ibu emang segala2nya bagi ane gan....

ibu...
mengayuh kapal dihampar gemuruh
gemuruh terhampar tak kan rapuh
bersingkuh peluh dengan acuh
tersepuh peluh ditangan yang kumuh
hilang angkuh ditempat bersimpuh
sujud bersimpuh tak pernah mengeluh

ayah..
lelah terbujur tertampar marah
mendesah angan hilanglah lengah
lemah berdiri tak kan patah
ku anak ku pulangkan sembah

ku mengalah meminta berkah
salah kaprah tunjukkan arah
susah ku gapai kaffah hingga di tengah
secercah harapan kumohon do'amu ayah...

sumber:http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7671048

Tidak ada komentar: